
Hariannetwork.com – Pembina Nasional Laskar Sasak, Komjen Pol (Purn) Bambang Sunarwibowo, menyerahkan seekor sapi kurban dengan bobot 800 kilogram kepada organisasi Laskar Sasak di markasnya yang terletak di Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB), pada Minggu (1/6/2025).
Selain itu, mantan Sekretaris Utama BIN tersebut juga memberikan bantuan berupa 2 ton beras dan satu unit mobil ambulans. Penyerahan bantuan dilakukan di markas Laskar Sasak yang juga merupakan kediaman mantan Ketua Umum Laskar Sasak, Lalu Taharuddin dengan dihadiri oleh ratusan anggota Laskar Sasak NTB.
Dalam sambutannya, Bambang menjelaskan bahwa pemberian hewan kurban ini merupakan bagian dari upaya pembinaan terhadap organisasi kepemudaan, yang berasal dari latar belakang kehidupan sosial yang keras namun memiliki semangat adat istiadat yang kuat. Tujuannya adalah untuk mengarahkan semangat tersebut ke arah yang lebih positif bagi kemajuan Lombok dan Indonesia secara keseluruhan.
Pada kesempatan yang sama, Pembina Laskar Sasak lainnya, Wahyudi Adisiawanto, menegaskan bahwa Laskar Sasak bukanlah organisasi biasa. Nama Laskar Sasak sendiri merupakan singkatan dari Lembaga Adat Silaturahim Ksatria Atas Nama Rakyat, atau dikenal juga sebagai Lembaga Silaturahim Kerakyatan Sasak yang memiliki peran penting dalam menjaga nilai-nilai luhur adat Sasak.
Baca juga: Sekjend PPI Jepang Dukung Putusan MK Menjamin Pendidikan Dasar Gratis
Wahyudi menambahkan bahwa konsep “Lombok Mercusuar” berakar dari sejarah dan nilai-nilai filosofis. Secara historis, setelah letusan Gunung Samalas (yang kini dikenal sebagai Gunung Rinjani), wilayah tersebut masih menunjukkan tanda-tanda aktivitas vulkanik berupa aliran lahar panas.
Fenomena ini tampak menyerupai bentuk Lombok jika dilihat dari laut saat malam hari dan menjadi tempat persinggahan pasukan Laksamana Nala dalam misinya atas perintah Patih Gajah Mada dengan kode perintah ” Lombok Mirah, Sasak Adi” yang berarti berhenti di daerah dengan tanda adanya gunung berapi yang mengalirkan lahar merah berbentuk lombok yang untuk mendaratnya digunakan rangkaian bambu besar yang disebut Sasak
Baca Juga: Diskusi Publik Keterlibatan Kaum Muda dalam Memperkuat Pendanaan Lingkungan Hidup
Kedua, dari sisi nilai filosofis, Laskar Sasak mengedepankan ajaran adat Sasak sebagai penerang moral bangsa di tengah ketidakpastian zaman dan pengaruh budaya asing yang merusak. Filosofi tersebut dikenal sebagai Awik-awik Tau Telu, atau tiga prinsip dasar kehidupan: pertama, tapsila hubungan manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa; kedua, hubungan antar sesama manusia; dan ketiga, hubungan manusia dengan alam dan lingkungannya.
Sementara itu, Ketua Umum Laskar Sasak, Lalu M. Ali Sadikin atau akrab disapa Miq Denta, menyampaikan rasa syukur atas bantuan yang diberikan. Menurutnya, bantuan dari Pembina Nasional Laskar Sasak tersebut nantinya akan dibagi-bagikan kepada anggota Laskar Sasak dan warga sekitar.
“Beras 2 ton ini dalam bungkusan 5 kg akan dibagikan ke anggota dan kaum dhuafa wal masyakin Alhamdulillah dalam pertemuan tadi, Pak Bambang berkenan membantu 1 unit mobil ambulans untuk laskar sasak madical sehingga bisa digunakan untuk kebutuhan warga dan anggota,” ungkapnnya.
Dapatkan berita dan informasi lengkap lainnya dengan cara klik https://hariannetwork.com