Beranda NEWS Rapat RUU di DPR RI PJ Bupati Pidie Tekankan Nilai Sejarah Pidie...

Rapat RUU di DPR RI PJ Bupati Pidie Tekankan Nilai Sejarah Pidie Terhadap Keberadaan Bangsa Indonesia

0
Pj Bupati Pidie bersama Pj Bupati di Provinsi Aceh saat Rapat Kerja di Ruang Komisi 2 DPR RI, Senin (20/5)

Hariannetwork.com — Komisi 2 DPR RI menggelar rapat kerja untuk menerima masukan dan saran terkait Rancangan Undang-Undang (RUU) tentang delapan Kabupaten/Kota di Aceh. Dalam pertemuan yang diadakan di Ruang Komisi 2 DPR RI, masing-masing daerah memaparkan potensi dan batas wilayah mereka.

Pj Bupati Pidie, Ir. Wahyudi Adisiswanto, menekankan pentingnya pengakuan nilai-nilai sejarah Kabupaten Pidie, yang telah ada sejak abad ke-14 sebagai Kerajaan Pedir dan berperan besar dalam penyebaran Islam setelah menguasai Kerajaan Samudra Pasai.

Wahyudi juga menekankan perlunya mencantumkan sumbangan karakter masyarakat Islam Aceh dalam membentuk karakter bangsa Indonesia.

“Karakter masyarakat Islam Aceh memiliki kontribusi signifikan dalam pembentukan karakter bangsa Indonesia,” ujarnya di Ruang Komisi 2 DPR RI, Senin (20/5).

Baca Juga : Ketegangan Meningkat: Rusia Gelar Latihan Nuklir di Dekat Ukraina

Selain itu, Wahyudi menyoroti pentingnya sejarah dan homogenitas kesukuan di Pidie. Menurutnya, Pidie memiliki warisan budaya yang kaya dan masyarakat yang homogen, yang mayoritas beretnis Aceh.

“Homogenitas kesukuan di Pidie adalah kekuatan yang harus dihargai dan dijaga, karena berperan penting dalam menjaga persatuan dan kesatuan masyarakat serta memperkuat identitas daerah,” katanya.

Dalam kesempatan terpisah, Wahyudi mengungkapkan bahwa dibandingkan dengan beberapa daerah lain di Aceh, Pidie relatif paling homogen dalam konteks kesukuan, agama, ras, dan golongan.

“Pidie relatif paling homogen dalam konteks kesukuan, agama, ras, dan golongan. Namun, konflik seringkali terjadi karena persaingan bisnis. Sedangkan konflik politik lebih sering terjadi di luar Pidie,” ungkapnya.

Baca Juga : Kunjungan Xi Jinping ke Eropa: Menggugah Kenangan Pengeboman NATO di Beograd

Saat ini, Kabupaten Pidie sedang melakukan riset dan diskusi oleh tim bentukan pemerintah untuk menetapkan hari ulang tahun daerahnya, mengingat Kerajaan Pedir Islam sudah ada sejak abad ke-14. Penetapan hari ulang tahun ini diharapkan dapat memperkuat identitas sejarah dan budaya Kabupaten Pidie.

Wahyudi juga menegaskan karakter khas masyarakat Pidie yang sangat kuat.

“Jadi, sesungguhnya masyarakat Pidie memiliki karakter khas Aceh yang sangat kuat, dengan nilai-nilai keagamaan yang seharusnya sangat kuat,” jelasnya.

Baca Juga : Jumlah Pengangguran di Indonesia Mencapai 7,2 juta orang, Saatnya Melihat Peluang Kerja di Luar Negeri

Rapat kerja ini merupakan langkah penting dalam proses penyusunan RUU tentang Kabupaten Pidie, dan menjadi wadah bagi para pemangku kepentingan untuk memberikan masukan dan saran guna memperkaya dan memperkuat isi RUU tersebut.

Dengan adanya pengakuan terhadap sejarah dan kontribusi Kabupaten Pidie, diharapkan daerah ini dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi positif bagi pembangunan nasional.

Editor : Tim Redaksi

Dapatkan berita dan informasi lengkap lainnya dengan cara klik https://hariannetwork.com dan Ikuti saluran Hariannetwork.com di WhatsApp: Klik 

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here