Hariannetwork – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Semarang menggelar audiensi dengan Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kota Semarang dalam rangka memperkuat sinergi antara mahasiswa dan pemerintah untuk pengembangan program keagamaan yang inklusif. Acara tersebut berlangsung pada tanggal 20 November 2024 di Kantor Kemenag Kota Semarang dan dihadiri langsung oleh Kepala Kemenag, beserta sejumlah pejabat terkait.
Dari pihak fungsionaris Himpunan Mahasiswa Islam atau yang akrab di panggil dengan (HMI), audiensi kali ini dihadiri oleh Ketua Umum beserta beberapa Kepala Bidang (Kabid), di antaranya Kabid Pembinaan Anggota (PA), Pembinaan Ummat (PU), Perguruan Tinggi, Kemahasiswaan, dan Kepemudaan (PTKP), Pemberdayaan Perempuan (PP), serta Hukum & HAM dan juga turut hadir Kepala Bidang dan Wasekum bidang Pemberdayaan Ummat (PU) HMI Korkom Walisongo.
Kehadiran jajaran fungsionaris yang cukup lengkap dari HMI Cabang Semarang serta dihadiri juga dengan fungsionaris Korps HMI-Wati (KOHATI) Cabang Semarang menunjukkan keseriusan organisasi mahasiswa ini dalam menjalin kolaborasi dan sinergitas yang strategis dengan pihak Kemenag Kota Semarang.
Dalam sambutannya, Kepala Kemenag Kota Semarang mengapresiasi langkah HMI Cabang Semarang yang terus berupaya berkontribusi dalam pengembangan nilai-nilai keagamaan di warga masyarakat, khususnya di kalangan generasi muda. “Kami sangat menyambut baik inisiatif HMI Cabang Semarang yang tidak pernah turun semangat nya dalam persoalan pengkaderan dan pengabdian ini, kehadiran generasi muda dalam pembangunan keagamaan sangat dibutuhkan, terutama dalam era modern yang penuh dengan tantangan,” ujar beliau.
Selama pertemuan, Fungsionaris HMI Cabang Semarang memaparkan sejumlah program unggulan yang dirancang untuk dapat bersinergi dan di kolaborasi kan dengan Kemenag Kota Semarang. Program-program tersebut antara lain seminar tentang moderasi beragama, pelatihan kepemimpinan berbasis nilai-nilai keislaman, dan kegiatan manasik haji untuk mahasiswa dan pemuda. Program ini bertujuan tidak hanya meningkatkan pemahaman keagamaan, tetapi juga membangun generasi muda yang toleran dan siap menjadi agen perubahan bagi kalangan masyarakat umum.
Paisal Saniy Nasution selaku Ketua Bidang PU HMI Cabang Semarang menyampaikan bahwa audiensi ini sangat penting sebagai upaya HMI dalam mengawal nilai-nilai Keislaman di masyarakat.“Kami ingin memperkuat peran mahasiswa dalam menyuarakan moderasi beragama, karena ini adalah nilai penting untuk menjaga keharmonisan ummat beragama di Indonesia khususnya di kota Semarang ini. Selain itu, kegiatan seperti manasik haji bagi pemuda diharapkan dapat memberikan pemahaman dini mengenai ibadah haji secara mendalam,” ungkap Paisal
Tak hanya itu, Kepala Kemenag Kota Semarang juga menyampaikan gagasan yang menarik kepada HMI Cabang Semarang untuk mengadakan program Bimbingan Remaja Usia Sekolah, yang mana Program ini dirancang untuk membekali remaja dengan wawasan tentang persiapan pranikah, bimbingan calon pengantin, kehidupan pascanikah, hingga tanggung jawab membangun keluarga yang sakinah, mawaddah, dan rahmah.
“Remaja usia sekolah perlu dipersiapkan untuk menghadapi tantangan kehidupan pernikahan yang kompleks. Dengan bimbingan yang tepat, mereka tidak hanya memahami aspek agama dalam pernikahan, tetapi juga tanggung jawab sosial dan emosional yang harus dipikul sebagai pasangan suami-istri nantinya” jelas Kepala Kemenag.
Audiensi ini diakhiri dengan kesepakatan untuk melanjutkan pembahasan teknis terkait implementasi program-program yang telah disampaikan. HMI Cabang Semarang menyatakan komitmennya untuk siap mendukung dan mengawal untuk berkolaborasi dengan Kemenag Kota Semarang dalam membangun program-program yang dapat memberikan dampak nyata bagi kalangan masyarakat di Jawa Tengah khususnya Kota Semarang .
Dengan adanya sinergi antara HMI Cabang Semarang dan Kemenag Kota Semarang, diharapkan lahir berbagai program inovatif yang mampu mendukung kemajuan umat, terutama di kalangan generasi muda, sebagai penerus bangsa. Pertemuan ini menjadi langkah awal yang penting dan baik untuk memperkuat kolaborasi dan sinergitas dalam membangun nilai-nilai keislaman yang moderat, progresif, dan inklusif.