Hariannetwork.com – Aliansi Pemuda Nasional (APN) akan menggelar aksi unjuk rasa di depan Gedung Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) pada Selasa, 25 Maret 2025. Aksi ini bertujuan untuk mendesak KPK dan Kejaksaan Agung agar segera mengusut tuntas dugaan korupsi di Bank Bengkulu yang diduga melibatkan pejabat internal bank tersebut.
Koordinator Lapangan aksi, Ujang, menegaskan bahwa dugaan korupsi ini berpotensi merugikan keuangan negara dan mencoreng integritas perbankan daerah. Oleh karena itu, ia meminta agar kasus ini segera ditindaklanjuti dengan serius oleh lembaga penegak hukum terkait.
“Kami mendesak KPK dan Kejaksaan Agung untuk segera memeriksa serta mengusut tuntas dugaan korupsi di Bank Bengkulu. Tidak boleh ada impunitas bagi pejabat yang menyalahgunakan wewenangnya. Uang rakyat harus diselamatkan,” ujar Ujang dalam keterangannya.
Baca Juga: Aliansi Pemuda Nasional: Mempertanyakan penjukan PLT Bank Bengkulu
APN menilai KPK memiliki kewenangan untuk mengambil alih kasus ini jika nilai kerugian negara signifikan atau melibatkan pejabat tinggi yang memiliki pengaruh besar. Sementara itu, Kejaksaan Agung juga memiliki peran strategis dalam menangani kasus korupsi di tingkat daerah melalui Kejaksaan Tinggi maupun Kejaksaan Negeri setempat.
“Kami juga meminta Kejaksaan Agung untuk mengambil langkah konkret dalam mengusut dugaan korupsi ini. Jika KPK tidak segera bertindak, maka Kejaksaan Agung harus turun tangan guna memastikan bahwa hukum ditegakkan tanpa pandang bulu,” tegas Ujang.
Baca Juga: Telusuri Sosok RM Margono, Sygma Temukan Fakta Unik di Wilayah Kab. Lumajang
Selain itu, APN juga mendorong agar Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) turut melakukan audit mendalam terhadap keuangan Bank Bengkulu guna memastikan transparansi serta akuntabilitas dalam pengelolaan dana publik.
Dalam aksi yang akan digelar pada 25 Maret 2025 ini, APN mengajukan beberapa tuntutan utama, antara lain:
- Mendesak KPK dan Kejaksaan Agung untuk segera memeriksa Iswahyudi, Plt. Direktur Utama Bank Bengkulu, guna mengungkap dugaan keterlibatannya dalam kasus ini.
- Meminta Kepala Daerah yang tergabung dalam Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk mencopot Iswahyudi dari jabatannya jika terbukti terlibat dalam kasus korupsi.
- Menuntut seluruh Aparat Penegak Hukum (APH) untuk bekerja profesional dalam mengusut kasus ini hingga ke akar-akarnya, termasuk menindak pihak-pihak lain yang terlibat dalam penyalahgunaan wewenang.
- Mengajak seluruh masyarakat, termasuk mahasiswa dan nasabah Bank Bengkulu, untuk ikut serta dalam aksi demonstrasi guna menekan pihak berwenang agar mengusut kasus ini secara transparan dan akuntabel.
Aksi ini akan berlangsung mulai pukul 11.00 WIB dengan titik kumpul di depan Gedung KPK. Massa aksi akan membawa spanduk, poster, serta menggunakan pengeras suara untuk menyuarakan tuntutan mereka.
APN menegaskan bahwa mereka akan terus mengawal kasus ini hingga ada tindakan nyata dari KPK dan Kejaksaan Agung. Jika dalam waktu dekat tidak ada respons yang memadai dari kedua lembaga tersebut, APN berencana menggelar aksi lanjutan dengan skala yang lebih besar, termasuk di depan Kantor Kejaksaan Agung dan Bank Bengkulu Pusat.
“Kami tidak akan berhenti sampai keadilan benar-benar ditegakkan. Korupsi adalah musuh bersama, dan kami akan terus mengawal kasus ini hingga tuntas,” pungkas Ujang.
Dapatkan berita dan informasi lengkap lainnya dengan cara klik https://hariannetwork.com