Beranda NEWS Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) Jawa Tengah Bersama Ratusan Mahasiswa Menanam 2000...

Koalisi Pemuda Hijau Indonesia (KOPHI) Jawa Tengah Bersama Ratusan Mahasiswa Menanam 2000 Mangrove

0
Ratusan mahasiswa yang berasal dari UIN Walisongo, Universitas Semarang (USM), UNNES , dan UNS melakukan penanaman 2000 bibit mangrove

Hariannetwork.com – Ratusan mahasiswa berasal dari UIN Walisongo, Universitas Semarang (USM), UNNES dan UNS melakukan penanaman 2000 bibit mangrove yang diadakan KOPHI Jawa Tengah.

Penanaman dilakukan di Pantai Mangunharjo Kecamatan Tugu Kota Semarang pada Minggu (26/11/2023).

Penanaman mangrove tersebut dibantu oleh kelompok Petani Mangrove Lestari dan untuk bibit Mangrove merupakan bantuan dari Djarum Foundation yang selalu konsisten dalam pelestarian alam melalui kegiatan-kegiatan penanaman dan perawatan tanaman.

Kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian pemuda akan krisis iklim yang semakin membahayakan dan sekaligus untuk mempersiapkan diri agar dibulan-bulan mendatang atau ditahun-tahun mendatang, wilayah pesisir tetap aman meskipun musim penghujan.

Baca Juga: KSIC Semarang : Pemimpin Ideal Harus Mampu Menjawab Tantangan Masa Depan

Hutan mangrove oleh masyarakat sering disebut “benteng alam” sebab dapat melindungi dari abrasi maupun pengikisan permukaan tanah pesisir secara alami, bahkan mengurangi jumlah karbon secara alami lebih tinggi dari tanaman di dataran tinggi.

Mangrove memiliki banyak jenis seperti api-api, bakau, pepada dan lain-lainnya.

kekuatan terbesar hutan mangrove adalah kemampuannya menangkap dan menyimpan karbon.

Mahasiswa yang terlibat berasal dari UIN Walisongo, Universitas Semarang (USM), UNNES , dan UNS

Menurut Center for International Forestry Research (Cifor), hutan mangrove mampu menyimpan lima kali karbon lebih banyak per hektare dibandingkan dengan hutan tropis dataran tinggi.

Dilansir dari Regional Community Forestry Training Centre for Asia and the Pacific (RECOFTC), kemampuan mangrove dan vegetasi pantai lainnya untuk menyimpan karbon dalam jumlah besar, sebagian dikarenakan tanah yang kaya organik akibat dari akar-akar mangrove yang mampu menembus sedimen.

Baca Juga: Persaudaraan Lintas Iman Mahasiswa Universitas Diponegoro Gelar Doa Bersama Untuk Masyarakat Adat Melayu di Pulau Rempang

Sistem akar mangrove yang kompleks dan menjangkau ke sedimen bawah air mampu memperlambat air pasang surut yang masuk, memungkinkan bahan organik dan anorganik mengendap di permukaan sedimen.

Penebangan mangrove dapat menyebabkan tanah basah menjadi mengering, yang menyebabkan pelepasan lebih banyak karbon yang tersimpan ke atmosfer.

LEAVE A REPLY

Please enter your comment!
Please enter your name here