Hariannetwork.com — PROBOLINGGO, Ribuan masyarakat memadati ruas jalan dari GOR Mastrip hingga SMK Negeri 2 Kota Probolinggo pada Sabtu (15/11/2025) malam. Kawasan tersebut berubah menjadi panggung terbuka dalam gelaran Pro Night Culture Festival Season 2, sebuah festival budaya yang kini menjadi agenda kebanggaan Kota Probolinggo.
Wali Kota Probolinggo, dr. Aminuddin, secara resmi membuka perhelatan tersebut. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya kebudayaan sebagai identitas dan kemajuan daerah.
Kebudayaan merupakan tonggak suatu daerah, yang menampakkan bagaimana kemajuan dan kedewasaan suatu daerah. Kota Probolinggo yang berusia 666 tahun telah menghadirkan begitu banyak kebudayaan yang terus tumbuh dan berkembang,” ujarnya, disambut tepuk tangan warga.
Aminuddin juga menyoroti meningkatnya ruang kreatif yang terus dibangun pemerintah daerah. Sejak ia menjabat, lebih dari 300 event digelar dalam sembilan bulan terakhir. Menurutnya, geliat tersebut berdampak langsung pada perekonomian masyarakat.
Tahun ini Kota Probolinggo menjadi daerah dengan pertumbuhan ekonomi kedua terbaik di Jawa Timur,” katanya.
Salah satu penampilan yang mencuri perhatian adalah Tari Jaran Bodhag dengan jumlah penari mencapai 1.510 orang. Wali kota mengungkapkan rencananya untuk menggelar festival khusus Jaran Bodhag berskala besar.
Kita ingin membuat festival 1.000 Jaran Bodhag. Jangan kalah dengan daerah lain,” ujarnya disambut riuh penonton.
Ia menutup sambutan dengan ajakan agar para pelaku seni terus berkarya untuk memperkuat ekonomi kreatif kota.
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Probolinggo, Siti Romlah, menjelaskan bahwa festival ini merupakan upaya pengembangan objek kemajuan kebudayaan sekaligus ruang edukasi, kompetisi, apresiasi, dan promosi.
Menurutnya, kegiatan tersebut diharapkan dapat meningkatkan kreativitas para seniman, dari kalangan pemuda hingga pelaku seni tradisi, serta mendorong pertumbuhan ekonomi.
Siti Romlah juga menyoroti perkembangan pesat kelompok musik duk-duk, salah satu ikon seni kota tersebut. Dari yang semula hanya empat kelompok, jumlahnya meningkat menjadi 11 pada tahun lalu dan 15 kelompok pada penyelenggaraan tahun ini.
Festival semakin meriah dengan penampilan Seni Duk-Duk Lanceng Sengit dari Kabupaten Pamekasan sebagai tamu kehormatan.
Antusiasme warga terlihat di sepanjang jalur festival.
Rizki, warga Kedopok, mengaku terkesan dengan kreativitas anak muda yang tampil.
Musik duk-duk dan parade kostumnya keren banget. Kota ini jadi hidup,” ujarnya.
Sementara itu, Siti Aminah, warga Kanigaran, menyampaikan kebanggaannya atas semakin berkembangnya festival budaya di kotanya.
Bangga sekali jadi warga Probolinggo. Anak-anak jadi tahu budaya kita sendiri,” katanya sambil merekam parade jaran bodhag.
Pro Night Culture Festival Season 2 kembali menegaskan posisi Kota Probolinggo sebagai pusat kreativitas budaya yang terus bergerak dinamis dari tahun ke tahun.
Dapatkan berita dan informasi lengkap lainnya dengan cara klik https://hariannetwork.com














